Rabu, 25 Februari 2015

Gas Rumah Kaca (Greenhouse Gas)

Efek gas rumah kaca adalah sebuah proses alam yang memanaskan permukaan Bumi. Sebagian energi Matahari yang mencapai Bumi  dipantulkan kembali ke angkasa dan sisanya diabsorpsi kemudian diradiasikan kembali oleh gas rumah kaca. Energi yang masuk ke Bumi 25% akan dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diserap permukaan Bumi, dan 5% dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi. Energi tersebut dipantulkan dalam bentuk radiasi inframerah.

Gas rumah kaca terdiri dari uap air, karbon dioksida, metana, nitrogen oksida, ozon, dan sebagian senyawa kimia artifisial seperti chlorofluorocarbons (CFCs). Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan untuk menjaga perbedaan suhu saat siang dan malam agar tidak terlalu jauh berbeda. Namun, kegiatan manusia di Bumi seperti pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak dan gas alam), pertanian, dan pembebasan lahan, meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan di Bumi.

Sumber dan Rosot Gas Rumah Kaca
  1. Sumber adalah proses alamiah atau aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca ke atmosfer.
  2.  Rosot adalah bagian dari biosfer yang mengurangi konsentrasi karbondioksida, seperti lautan dan biomassa darat (pepohonan).

Sumber emisi karbon dioksida
·       Pembakaran bahan bakar fosil dan pabrik semen: 5.6 milyar ton karbon/ tahun.

·       Deforestrasi dan perubahan tata guna lahan: 0.5-2.5 milyar ton karbon/tahun.




    Gambar 1.1 Perubahan Suhu Akibat Efek GRK
S  Sumber: [1] 



Sumber CH4
  •  Sumber alamiah: wetland, termites
  •  Sumber antropogenik: rice paddles, livestock, produksi gas alam, pembukaan lahan, dan tambang batu bara.

Sumber GRK lainnya

·       Dinitro oksida yang dihasilkan oleh bakteri dalam tanah
·       Penggunaan alat elektronik yang mengandung CFC
 Interaksi sinar matahari dengan polutan industri yang menghasilkan ozon troposfer.


Gambar 1.2 Kontribusi Gas terhadap Pemanasan Global
Sumber: [2] PA Government Services Inc, 2000.



    Gambar 1.3 Proyeksi Emisi CO2 Globa  
S  Sumber: [3] 



    Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

   Gambar 1.4 Proses terjadinya efek rumah kaca
 
   Penjelasan Gambar:
   Langkah 1: radiasi matahari mencapai atmosfer Bumi, sebagian darinya dipantulkan kembali ke angkasa
   Langkah 2: sebagian dari energy Matahari diabsorpsi oleh tanah dan lautan sehingga memanaskan Bumi
   Langkah 3: panas beradiasi dari Bumi ke angkasaLangkah 4: sebagain panas tersebut terperangkap oleh gas efek rumah kaca di atmosfer dan menjaga Bumi menjadi cukup hangat untuk adanya kehidupan.
   Langkah 5: aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, pertanian, dan pembebasan lahan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca yang terlepas ke atmosfer
   Langkah 6: gas-gas tersebut menerangkap panas yang lebih banyak dan menyebabkan suhu Bumi meningkat

   Dampak meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca
    1 .     Kenaikan permukaan air laut
          Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca meningkatkan suhu rata-rata Bumi. Peningkatan suhu  tersebut membuat permukaan air laut meningkat melalui pemuaian air laut dan pelelehan es di kutub.  Menurut IPCC, suhu Bumi rata-rata meningkat 0,3 – 0,6 °C sejak akhir abad 19 dan permukaan air  laut meningkat 10 – 25 cm dalam 100 tahun terakhir.  Peningkatan permukaan air laut tersebut dapat  menyebabkan banjir dan gelombang pasang di daerah pantai.
    2 .     Iklim abnormal
          Akibat peningkatan suhu rata-rata Bumi, curah hujan dan kekeringan menjadi ekstrim, dan  kemungkinan terjadinya badai meningkat.
    3 .     Efek terhadap kesehatan
           Penderita penyakit menular seperti malaria, demam kuning, dan lain-lain meningkat. Menurut IPCC,  dengan meningkatnya suhu 3,5 °C terjadi peningkatan penderita malaria sekitar 5-8 juta orang per  tahun.
    4 .     Efek terhadap ekologi
           Menurut IPCC, iklim abnormal akan menyebabkan perbedaan pasokan yang sangat besar antara satu  tempat dengan tempat yang lain karena ada wilayah yang mengalami peningkatan produksi dan ada  wilayah yang mengalami penurunan produksi.



   Sumber : [5] 

      REFERENSI

   1&3  Susandi, 2004 (onlinee) http://www.batan.go.id/ensiklopedi/01/01/02/02/01-01-02-02.html (diakses 21 Februari 2015)
 
          2& 4 http://www.environment.gov.au/climate-change/climate-science/greenhouse-effect (diakses 21 Februari 2015)  

5          5 https://www.youtube.com/results?search_query=nasa+greenhouse+effect (diakses 21 Februari 2015)  




     



2 komentar: